BUTON SELATAN, – Laboratorium Kesehatan Wilayah (Labkesda) Kabupaten Buton Selatan tidak berhasil dibuat karena status tempat tidak terang sampai beralih titik koordinat sekitar 3x.
Eksekutor Pekerjaan (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Selatan, La Ode Rusli, menjelaskan pembangunan Labkesda tidak bisa diteruskan karena ada banyak masalah dalam proses rencana.
Masalahnya ialah ada tidak kecocokan di antara document rencana dengan titik koordinator akan dibuatnya Labkesda.
“Yang paling fundamental itu lokasinya yang memiliki masalah, karena tidak clear and clear status tanahnya,” jelasnya, Rabu (30/7/2025).
“Sesudah kita check, lokasinya telah beralih-pindah dan tidak ada pembenaran yang terang,” lanjut Rusli.
Secara yuridis tidak sama sesuai karena status tempat yang tidak terang. Dinas Kesehatan baru ketahui hal itu sesudah tidak berhasil tender pembangunan Labkesda, susul akte hibah pemilikan tanah yang tidak ada serah-terima.
Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Selatan mengajukan usul lagi pembangunan Labkesda bisa diteruskan di tahun 2026 ke Kementerian Kesehatan. Tetapi saran ini belum mendapatkan tanggapan.
Awalnya Penjabat (Pj) Sekretaris Wilayah (Sekda) Kabupaten Buton Selatan, La Ode Darus Salam, benarkan penetapan lokasi pembangunan Labkesda belumlah jelas.
“Jadi titik koordinat pertama ada berada di belakangnya Dinas Kesehatan, sesudah disaksikan lagi rupanya tidak di situ penloknya (penetapan lokasi) tetapi ada di Lampanairi,” urai Darus.
Tetapi, sesudah dicheck lagi oleh faksi Kementerian Kesehatan baru diketahui lokasinya tidak penuhi persyaratan. Titik koordinat selanjutnya beralih ke tempat hibah yang berada tidak jauh dari Dinas Pertanian Kabupaten Buton Selatan.
Tempat itu diketahui adalah tanah hibah dari Pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara ke Pemkab Buton Selatan selebar 12 hektar.
Tetapi, pemakaian tanah hibah ini gagal dipakai karena telah masuk pada rencana pembangunan terminal type B oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Buton Selatan.
“Dari penetapan lokasi sekitar 3x itu beresiko, faksi Kemenkes kebingungan lokasinya beralih lagi hingga 3x,” terang Darus.
Sampai sekarang Pemkab Buton Selatan terus berusaha lakukan audiensi dengan Kementerian Kesehatan supaya pembangunan Labkesda bisa diteruskan pada tahun depannya.
Diketahui keseluruhan bujet yang hendak dikocorkan untuk pembangunan labkesda sekitaran Rp 13 miliar yang mengambil sumber dari dana peruntukan khusus (DAK) dan dana hibah alat kesehatan sebagai simpatisan dalam pembangunannya.