Butur, – Di tengah-tengah musim kemarau dan geretnya air bersih, public Buton Utara malah disajikan narasi classic: project air bersih yang tidak pernah betul-betul mengucur, tetapi malah kuras bujet negara.
Ialah Mawan, S.H—penggiat hukum yang mungkin telah sering sedih pada mekanisme, namun masih tetap belum jemu bernada.
Dalam penjelasannya, Sabtu (3/8), dia menyebutkan jika pengatasan kasus SPAM 2021 di Kelurahan Labuan, Wakorumba Utara, “masih kabur.” Bahasa lembut untuk menyebutkan jika public belum menyaksikan keadilan yang mengucur, seperti air bersih yang dijanjikannya dahulu.
Bagaimana tidak? Project berharga beberapa ratus juta rupiah disebutkan cuma menggeret satu nama: A, eksekutor lapangan dari CV. Meridian.
Sudah pasti, A ialah figur terbaik untuk bertanggungjawab: dia datang tiap hari di lokasi project, bawa helm project, dan lumayan jauh dari lingkar kekuasaan agar dapat dipertaruhkan.
“Menurut saya, ini cuma menggunting ranting, bukan tangkai,” kata Mawan. Kritikan yang, andaikan pohon itu ialah korupsi, mungkin telah tumbuh subur dan teduh dibalik kantor yang sejuk ber-AC.
Public mulai bertanya—tentu cuma sembunyi-sembunyi—karena jika menanyakan terlampau keras, bisa jadi disebutkan tidak yakin pada penegak hukum.
Dan siapakah yang ingin dipandang demikian? Apalagi di tengah-tengah gencarnya kampanye anti-hoaks, semakin aman memercayai jika eksekutor lapangan memang punyai kuasa penuh atas pencairan bujet, penataan tender, sampai pemilihan relasi. Benar?
Mawan sendiri nampaknya tidak senang. Dia menyebutkan jika banyak laporan warga yang ‘tersimpan rapi’ di atas meja penyidik.
Mungkin meja itu sudah terlampau penuh, atau laporan-laporan itu tidak lumayan tebal untuk dipandang serius. Dia mendesak Kejaksaan Tinggi Sultra langsung turun, karena bila terus diberikan ke Kejari Muna, bisa jadi penyelidikan usai seperti air PDAM pada musim kering: cuma bunyi angin.
Yang sangat menarik, Mawan menyebutkan jika dia memperoleh informasi dari beberapa responden. Pasti kita tidak paham siapa mereka, karena dalam cerita semacam ini, responden umumnya cuma ada di tengah-tengah malam, bawa document dalam map kusam, dan berbisik, “Berhati-hati, bang.”
Dia akui akan memberikan data itu langsung ke Kejati. Sebuah cara berani, karena kita mengetahui, buka document lama bisa munculkan banyak hal—termasuk beberapa nama yang sejauh ini terbangun baik pada diam.
“Lembaga kejaksaan ialah pilar penegakan hukum,” kata Mawan. Dan public juga setuju. Namun, pilar itu terkadang seperti tiang listrik tua: berdiri kuat, tetapi sudah tidak berpijar.